Restaurant Pondok Flora “ spesifik Ikan Bakar” yang berada di Jl. Raya Batusangkar- Tabek patah Batusangkar, Sumatra Barat sudah dikenal orang yang sering atau pernah mengunjungi ranah minang. Biasanya disinggahi sembari berwisata ke Istano Pagaruyuang yang terbakar pada awal 2007 lalu. Bagi saya yang sempat bertugas selama tiga tahun di Batusangkar, Restaurant ini menjadi tujuan utama apabila kangen dengan ikan bakar. Memang menu andalan restaurant ini adalah ikan bakar.
Terletak ditepi jalan raya yang menghubungkan kota batusangkar dan Kecamatan Sungai Tarab, Restauran ini berada pada daerah “pintu angin” karena mulai dari kaki gunung merapi sampai ke batusangkar topografinya berupa persawahan terbuka luas. Begitu sampai di pelataran parkir restauran ini kita sudah bisa merasakan angin dingin gunung merapi yang menyegarkan dan menambah selera makan.
Bangunan restauran ini berupa rumah panggung yang dibangun di atas “tabek” atau kolam dimana ikan-ikan dipelihara. Terdapat dua buah rumah panggung yang berada diatas kolam. Beratapkan ijuk berbentuk gonjong, berlantai dan berdinding kayu setinggi 1 meter, membuat restaurant ini sangat unik dan khas “Minang”. Selain itu membuat angin segar bisa bebas berhembus menemani pengunjung yang sedang menikmati santapan lezatnya.
Restoran mulai dibuka pada pukul 10 pagi dan tutup pada pukul 9 malam. Jadi bisa dating untuk acara makan siang maupun makan malam.Ikan bakar yang menjadi menu andalan bisa dipilih langsung ketika pegawai restaurant menjaring ikannya. Proses ini yang paling menarik buat saya. Kita bisa memilih ikan dan ukuran ikannya. Harga ikannya akan tergantung pada ikan yang kita pilih. Apabila kita pesan untuk dibawa, kita bisa ikut ke dapur restaurant ini untuk melihat proses pengolahan ikannya. Setelah dipilih ikan akan diolah, diberi bumbu dan dibakar langsung ditungku batu dengan arang dan dikipas-kipas sampai matang benar.
Ikan disajikan dipiring lebar bersama potongan jeruk nipis dan kecap yang telah diberi potongan cabe rawit. Dimakan dengan nasi panas ditemani menu-menu khas minang lainnya seperti rendang, gado-gado, urap, ayam balado, ayam bumbu dll.Untuk rasa ikan bakarnya betul –betul sulit digambarkan dengan kata-kata. Bumbunya sangat menyatu dengan ikannya. Benar-benar lezat dan“Highly recommended”.
Minuman disajikan berupa air putih yang diberikan gratis, soft drink, teh manis, es teh manis, teh tawar, aneka jus, es jeruk. Biasanya saya memilih es jeruk untuk mengimbangi bau amis ikan bakarnya. Harga ikan bakar antara Rp. 15.000 sampai dengan Rp.30.000-an tergantung ukuran ikannya. Ditambah nasi Rp 4000 seporsi dan menu lain yang harganya bervariasi dari Rp 3000 – Rp. 8000. Harga minuman bervariasi dari Rp. 3000 sampai dengan Rp. 8000. Untuk bisa makan siang puas disini tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Jadi jika berwisata ke ranah minang khususnya batusangkar, jangan sedih, karena walaupun sudah tidak dapat lagi melihat Istano pagaruyuang namun masih bisa mampir ke restaurant ini untuk menikmati ikan bakar super special ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar